Krisis finansial yang beberapa pekan ini melanda Arema Indonesia, segera berakhir. Investor baru, Bakrie Grup sudah positif mengelola PT Arema Indonesia.
Menurut Pembina Yayasan Arema, Rendra Krisna, pada Jumat (17/6/2011) malam pihak Bakrie Grup dan PT Arema Indonesia akan bertemu untuk menandatangani kesepakatan pengelolaan tersebut, di kantor Arema, di Jl Sultan Agung, Kota Malang, Jawa Timur.
"Nanti malan (Jumat (17/6/2011) malam) akan ada pertemuan antara PT Arema dan Bakrie Grup. Yang akan hadir dalam pertemuan itu pengawas Arema, pembina Yayasan, dan perwakilan pemain. Yang akan tanda tangan pengawas Yayasan (Bambang Winarno), saya hanya saksi saja," aku pria yang juga menjabat Bupati Malang itu.
Ditanya berapa nilai pengelolaan, Rendra mengaku, untuk tahap awal dana yang akan dicairkan senilai Rp 15 miliar. "Sebagaian saham Arema, nanti akan dikuasai oleh Bakrie Grup. Harga awal yang akan diberikan senilai Rp 15 miliar," jelasnya.
Dana awal tersebut, katanya, hanya untuk kepentingan dasar dan kesekretariatan di Arema. "Sejak dulu, Yayasan Arema memiliki 14 saham. Total nilai sahamnya Rp 14 juta. Itu dihitung berdasarkan prosentase. Dari total saham 14 itu, 1 persennya dimiliki Lucki (Lucky Acub Zainal, pendiri Arema)," katanya.
Dari 14 saham milik Arema itu, beber Rendra, tidak akan dijual secara keseluruhan. Tapi masih akan disisihkan untuk yayasan Arema.
"Pihak investor hanya menguasai saham Arema sekitar 86 persen. Sisanya tinggal miliknya Lucky dan Yayasan Arema," terangnya.
Ditanya berapa harga pergantian pengelola? Rendra enggan menyebutkannya. "Secara total penjualan saham Arema itu belum ada kesepakatan. Yang jelas dana awal akan memberikan Rp 15 miliar," katanya.