Friday, July 29, 2011

Wow! Eto'o Ditawari Rp 242,6 Miliar Per Musim

Samuel Eto'o berpeluang besar menjadi pemain dengan bayaran terbesar di dunia jika mau bergabung dengan klub kaya Rusia, Anzhi Makhachkala. Pasalnya, striker Kamerun tersebut akan mendapat gaji yang nilainya fantastis, yaitu 20 juta euro (sekitar Rp 242,681 miliar) per musim.
Saat ini sedang terjadi pembicaraan untuk mewujudkan hal tersebut. Ofisial tim Rusia tersebut sudah terbang ke Italia untuk bernegosiasi dengan agen Eto'o, Claudio Vigorelli, perihal perpindahan yang akan menjadi transfer paling fantastis.
Sebenarnya, Eto'o sudah menegaskan komitmennya untuk tetap berada di Appiano Gentile, pusat latihan Inter Milan. Tetapi tawaran menggiurkan itu, yang membuatnya sebagai pesepak bola dengan gaji tertinggi di dunia, ditengarai akan menggoyahkan pendirian mantan striker Barcelona itu.
"Tapi di sepak bola tidak ada yang pasti. Jika memang ada tawaran datang dan presiden klub juga setuju, maka akan ada pembicaraan bersama Eto'o, lalu kami akan bisa melihat bagaimana hasilnya nanti," ungkap Vigorelli.

Pertemuan Riedl-PSSI Kembali Buntu

Mantan pelatih tim nasional Indonesia, Alfred Riedl, tak hadir dalam pertemuan kedua dengan perwakilan PSSI, Jumat (29/7/2011). Alhasil, belum ada keputusan apa-apa terkait kontraknya yang bermasalah.
PSSI sudah bertemu Riedl dan mantan asistennya, Wolfgang Pikal, pada Kamis (28/7/2011) siang di The Ritz-Carlton Pacific Place, Jakarta. Namun, kesepakatan tak terjadi sehingga pertemuan dijadwalkan ulang hari ini.
"Pertemuan pagi tadi batal karena Riedl tidak hadir. Yang hadir hanya Pikal. Kami bertemu di Hotel Sheraton Bandara Soekarno-Hatta. Jadinya, belum ada keputusan apa-apa," tulis Wakil Sekjen PSSI Tondo Widodo dalam pesan singkat kepada Kompas.com.
Tondo mengaku tidak tahu alasan Riedl absen dalam pertemuan tersebut. Kedua pihak juga belum dapat menentukan pertemuan selanjutnya. "Dia tidak memberi kabar alasan tidak datang. Kami belum buat janji kapan pertemuan dilakukan lagi," lanjut Tondo.
Riedl dipecat oleh PSSI pada 13 Juli lalu karena dianggap tak terikat kontrak dengan PSSI, tapi dengan mantan Ketua Badan Tim Nasional Nirwan Bakrie. Riedl menuntut PSSI membayar kompensasi atas pemutusan sepihak itu karena masa jabatan Riedl baru berakhir pada 6 Mei 2012. Kompensasi itu diperkirakan mencapai Rp 1,5 miliar.

Template by : kendhin x-template.blogspot.com